Bali merupakan salah satu daerah paling terkenal di Indonesia, yang memiliki keanekaragaman budaya. Cerita rakyat Bali turut memberikan sumbangsih bagi cerita rakyat Indonesia secara keseluruhan. Hari ini, saya ingin share cerita rakyat dengan judul Kebo Iwa. Kebo Iwa adalah seorang raksasa.
Ada beberapa versi terkait cerita rakyat Indonesia ini. Pertama, Kebo Iwa merupakan orang besar yang berperang dengan Majapahit. Kedua, Kebo Iwa merupakan raksasa jahat pemakan manusia. Tapi, dalam postingan ini, saya ingin share cerita versi pertama.
***
Di Bali, dulu pernah hidup sepasang suami istri kaya raya. Seperti kehidupan yang memberikan keseimbangan, suami istri yang kaya raya ini belum dikaruniai momongan. Padahal mereka sudah menikah bertahun-tahun. Seseorang menyarankan kepada mereka untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya Dialah yang mengabulkan setiap doa umatnya. Suami istri itu mengikuti saran tersebut dengan berdoa di pura. Mereka melakukan setiap hari. Tapi, mereka tak hanya berdoa, tentu mereka menyertainya dengan usaha tanpa henti pula.
Akhirnya, apa yang mereka lakukan membuahkan hasil. Si istri hamil. Hal ini membuat kebahagiaan di hati mereka. Hari-hari dilalui hingga sembilan bulan, dan si istri melahirkan seorang bayi laki-laki.
Ternyata bayi laki-laki yang dilahirkan bukanlah bayi biasa. Baru saja lahir, bayi tersebut sudah memakan makanan orang dewasa. Setiap hari anak itu makan banyak, banyak, banyak, dan makin banyak.
Makanan yang banyak itu membuat tubuh bocah itu cepat membesar. Dalam waktu singkat, bocah itu tumbuh menjadi bocah besar. Tapi, itu tidak mengurangi porsi makanannya. Justru porsi makanannya tambah besar. Kemudian, bocah itu dipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang berarti paman Kerbau. Karena, tubuhnya besar seperti kerbau.
Porsi makan yang besar dari Kebo Iwa membuat kedua orangtuanya bangkrut. Mereka tak sanggup lagi memberi makan Kebo Iwa. Dengan berat hati mereka meminta bantuan desa.
Sejak itulah segala kebutuhan makan Kebo Iwa ditanggung desa. Penduduk desa kemudian membangun rumah yang sangat besar untuk Kebo Iwa. Mereka pun memasak makanan yang sangat banyak untuknya. Tapi lama-lama penduduk juga tidak sanggup untuk menyediakan makanan. Mereka meminta Kebo Iwa untuk memasak sendiri. Mereka cuma menyediakan bahan mentahnya.
Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yang mengeluarkan air.
Sewaktu Bali diserang oleh Majapahit, keberadaan Kebo Iwa mampu menghalau pasukan Majapahit yang ingin menaklukkan Bali. Namun, karena tisasat Maha Patih Gajah Mada, Kebo Iwa dapat ditaklukkan. Ceritanya Gajah Mada mengundang Kebo Iwa ke Majapahit. Ia kemudian meminta Kebo Iwa membuatkan beberapa sumur, karena kerajaan itu kekuarangan air minum.
Kebo Iwa menyanggupi tanpa curiga. Setibanya di Majapahit, ia menggali banyak sumur. Sungguh pekerjaan yang berat, karena ia harus menggali dalam sekali. Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa dengan kapur. Kebo Iwa sesak napasnya. Kemudian ia pun meninggal di dasar sumur.
Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan Majapahit. Berakhirlah riwayat orang besar yang berjasa pada Pulau Bali.
***
Ya, inilah salah satu versi dari cerita rakyat Indonesia berjudul Kebo Iwa. Memang cerita rakyat kali ini tidak seperti cerita rakyat Bali lainnya yang mengandung pesan. Tapi, harapan saya, semoga tetap menjadi hikmah bagi kita bersama. Selamat menjalankan hari.
Ada beberapa versi terkait cerita rakyat Indonesia ini. Pertama, Kebo Iwa merupakan orang besar yang berperang dengan Majapahit. Kedua, Kebo Iwa merupakan raksasa jahat pemakan manusia. Tapi, dalam postingan ini, saya ingin share cerita versi pertama.
***
Di Bali, dulu pernah hidup sepasang suami istri kaya raya. Seperti kehidupan yang memberikan keseimbangan, suami istri yang kaya raya ini belum dikaruniai momongan. Padahal mereka sudah menikah bertahun-tahun. Seseorang menyarankan kepada mereka untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena hanya Dialah yang mengabulkan setiap doa umatnya. Suami istri itu mengikuti saran tersebut dengan berdoa di pura. Mereka melakukan setiap hari. Tapi, mereka tak hanya berdoa, tentu mereka menyertainya dengan usaha tanpa henti pula.
Akhirnya, apa yang mereka lakukan membuahkan hasil. Si istri hamil. Hal ini membuat kebahagiaan di hati mereka. Hari-hari dilalui hingga sembilan bulan, dan si istri melahirkan seorang bayi laki-laki.
Ternyata bayi laki-laki yang dilahirkan bukanlah bayi biasa. Baru saja lahir, bayi tersebut sudah memakan makanan orang dewasa. Setiap hari anak itu makan banyak, banyak, banyak, dan makin banyak.
Makanan yang banyak itu membuat tubuh bocah itu cepat membesar. Dalam waktu singkat, bocah itu tumbuh menjadi bocah besar. Tapi, itu tidak mengurangi porsi makanannya. Justru porsi makanannya tambah besar. Kemudian, bocah itu dipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang berarti paman Kerbau. Karena, tubuhnya besar seperti kerbau.
Porsi makan yang besar dari Kebo Iwa membuat kedua orangtuanya bangkrut. Mereka tak sanggup lagi memberi makan Kebo Iwa. Dengan berat hati mereka meminta bantuan desa.
Sejak itulah segala kebutuhan makan Kebo Iwa ditanggung desa. Penduduk desa kemudian membangun rumah yang sangat besar untuk Kebo Iwa. Mereka pun memasak makanan yang sangat banyak untuknya. Tapi lama-lama penduduk juga tidak sanggup untuk menyediakan makanan. Mereka meminta Kebo Iwa untuk memasak sendiri. Mereka cuma menyediakan bahan mentahnya.
Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yang mengeluarkan air.
Sewaktu Bali diserang oleh Majapahit, keberadaan Kebo Iwa mampu menghalau pasukan Majapahit yang ingin menaklukkan Bali. Namun, karena tisasat Maha Patih Gajah Mada, Kebo Iwa dapat ditaklukkan. Ceritanya Gajah Mada mengundang Kebo Iwa ke Majapahit. Ia kemudian meminta Kebo Iwa membuatkan beberapa sumur, karena kerajaan itu kekuarangan air minum.
Kebo Iwa menyanggupi tanpa curiga. Setibanya di Majapahit, ia menggali banyak sumur. Sungguh pekerjaan yang berat, karena ia harus menggali dalam sekali. Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa dengan kapur. Kebo Iwa sesak napasnya. Kemudian ia pun meninggal di dasar sumur.
Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan Majapahit. Berakhirlah riwayat orang besar yang berjasa pada Pulau Bali.
***
Ya, inilah salah satu versi dari cerita rakyat Indonesia berjudul Kebo Iwa. Memang cerita rakyat kali ini tidak seperti cerita rakyat Bali lainnya yang mengandung pesan. Tapi, harapan saya, semoga tetap menjadi hikmah bagi kita bersama. Selamat menjalankan hari.
Tag :
Bali,
Cerita Rakyat
2 Komentar untuk "Cerita Rakyat Indonesia #73: Kisah Kebo Iwa"
ikut menikmati kisah klasik kebo iwa.
nama kebo sering digunakan juga di pulau jawa tempo dulu
seperti kebo kanigara, kebo kenanga kebo marcuet dsb.
makasih tlah berbagi :)
Back Links Nya Di Tunggu Gan ^_^