Postingan cerita lucu masih dari serial Jon Koplo yang tenar sejagat maya (duile). Saya masih mencuplik dari Solopos dalam rubrik “Ah, Tenane” yang didasarkan pada pengalaman Fitri Giyanto, Sawur RT 001/RW 011 Mertan, Bendosari, Sukoharjo. Saya mencuplik cerita lucu singkat ini karena ada sedikit rasa horor. Tapi, silakan dibaca sendiri saja ya.
Awalnya, malam itu Jon Koplo mendapat berita duka dari kakaknya, Tom Gembus, yang tinggal di Solo. Berita itu menyebutkan, anak pasangan Tom Gembus dan Gendhuk Nicole telah lahir dalam keadaan tidak bernyawa. Saat itu juga, warga Sukoharjo ini bergegas pergi ke rumah kakaknya karena penguburan akan dilakukan pada malam itu juga.
Pukul 22.00 WIB Jon Koplo tiba di rumah Gembus. Ia langsung disambut kakaknya itu sambil berbisik, “Plo, aku minta tolong nanti yang nggendong jenazah anakku ke makam kamu ya, soalnya kakak iparmu masih sedih. Aku tak tega meninggalkan sendirian.”
“Siap, Mas,” jawab Koplo.
Tepat pukul 23.00 WIB jenazah diberangkatkan ke TPU Bonoloyo. Kebetulan jarak rumah dengan makam hanya sekitar 400 meter. Tidak sampai 10 menit rombongan pengantar jenazah sekitar 20 orang itu memasuki TPU yang sepi nyenyet (sunyi atau hening).
Adegan mengagetkan ini terjadi, saat Jon Koplo hendak meletakkan jenazah jabang bayi ke liang lahat. Tiba-tiba saja dari dalam liang kubur terdengar suara tangisan bayi, ”Oeeekkk… oeeeekkk…” begitu bunyinya.
Karuan saja para pelayat pada njenggirat (meloncat) kaget, bahkan ada yang menjauh dan lari kocar-kacir. Jon Koplo pun sempat kaget dan bingung. Tapi ia segera maklum, ternyata sumber suara tangisan bayi itu berasal dari dalam jaketnya.
“Oalaaah, aku tadi kok ya lupa mengganti nada HP-ku,” batin Koplo.
Menyadari hal tersebut, Jon Koplo pun langsung mbengok (berteriak), “Hoiii…! Bapak-Bapak…! Mas-Mas…! Jangan takut. Suara tadi bukan dari bayi yang saya gendong, tapi suara HP saya. Mohon maaf ya. Mari, kita lanjutkan pemakaman…”
Warga pun akhirnya kembali mendekat dan membantu pemakaman meskipun hatinya masih deg-degan.
Kumpulan cerita lucu lainnya.[]
Cerita Lucu Singkat: Suara Tangisan
Kisah ini terjadi sudah agak lama, tepatnya di TPU Bonoloyo, Solo.Awalnya, malam itu Jon Koplo mendapat berita duka dari kakaknya, Tom Gembus, yang tinggal di Solo. Berita itu menyebutkan, anak pasangan Tom Gembus dan Gendhuk Nicole telah lahir dalam keadaan tidak bernyawa. Saat itu juga, warga Sukoharjo ini bergegas pergi ke rumah kakaknya karena penguburan akan dilakukan pada malam itu juga.
Pukul 22.00 WIB Jon Koplo tiba di rumah Gembus. Ia langsung disambut kakaknya itu sambil berbisik, “Plo, aku minta tolong nanti yang nggendong jenazah anakku ke makam kamu ya, soalnya kakak iparmu masih sedih. Aku tak tega meninggalkan sendirian.”
“Siap, Mas,” jawab Koplo.
Tepat pukul 23.00 WIB jenazah diberangkatkan ke TPU Bonoloyo. Kebetulan jarak rumah dengan makam hanya sekitar 400 meter. Tidak sampai 10 menit rombongan pengantar jenazah sekitar 20 orang itu memasuki TPU yang sepi nyenyet (sunyi atau hening).
Adegan mengagetkan ini terjadi, saat Jon Koplo hendak meletakkan jenazah jabang bayi ke liang lahat. Tiba-tiba saja dari dalam liang kubur terdengar suara tangisan bayi, ”Oeeekkk… oeeeekkk…” begitu bunyinya.
Karuan saja para pelayat pada njenggirat (meloncat) kaget, bahkan ada yang menjauh dan lari kocar-kacir. Jon Koplo pun sempat kaget dan bingung. Tapi ia segera maklum, ternyata sumber suara tangisan bayi itu berasal dari dalam jaketnya.
“Oalaaah, aku tadi kok ya lupa mengganti nada HP-ku,” batin Koplo.
Menyadari hal tersebut, Jon Koplo pun langsung mbengok (berteriak), “Hoiii…! Bapak-Bapak…! Mas-Mas…! Jangan takut. Suara tadi bukan dari bayi yang saya gendong, tapi suara HP saya. Mohon maaf ya. Mari, kita lanjutkan pemakaman…”
Warga pun akhirnya kembali mendekat dan membantu pemakaman meskipun hatinya masih deg-degan.
Kumpulan cerita lucu lainnya.[]
Tag :
Cerita Lucu,
Serial Jon Koplo
0 Komentar untuk "Cerita Lucu: Suara Tangisan"