Tokoh wayang kulit Bima merupakan salah satu dari lima Pandawa, yang lahir dari pasangan Pandu dengan Dewi Kunti. Postur tubuhnya hampir dua kali tinggi dan besar rata-rata bangsa manusia. Matanya tajam, kumis, dan berjenggot tebal.
Keistimewaan yang dibawanya sejak lahir berupa sebuah tulang menonkol keluar di antara pangkal ibu jari dan telunjuknya, yang begitu tajam, kuat, dan keras. Dalam kondisi biasa, tulang itu bisa masuk terlipat di antara ruas jari, namun saat sedang siaga, tulang itu menonjol keluar. Panjangnya bisa sampai sepanjang lengan orang dewasa. Nama tulang itu adalah kuku Pancanaka. Selain itu, Bima memiliki senjata gada bernama Rujakpala.
Bima tidak pandai berkata-kata, karena itu ia lebih memilih diam daripada salah kata. Meskipun ia yang paling besar tubuhnya, namun ia tidak pernah membantah Yudistira, Kakak pertamanya. Saat membuka Negeri Amarta, ia menempati wilayah Jodipati.
Dalam lakon Bima Ruci, ia pernah bertemu Dewa Ruci, yang memberinya petuah-petuah bijaksana. Ini merupakan perjalanan ruhani Bima yang luar biasa.
Dalam cerita Mahabarata, ketika pecah perang Baratayuda, ia banyak menumpas para Korawa, termasuk Duryudana. Di mana, ia menghancurkan paha Duryudana dengan kibasan gada Rujakpala miliknya.
Di akhir kehidupannya, ia turut berkelana bersama saudara-saudaranya ke Gunung Mahameru menjadi pertapa.
Nama lain: Werkudara, Bratasena, Bilawa
Karakter: Pendiam, penurut
Senjata: Gada Rujakpala, kuku Pancanaka
Keistimewaan yang dibawanya sejak lahir berupa sebuah tulang menonkol keluar di antara pangkal ibu jari dan telunjuknya, yang begitu tajam, kuat, dan keras. Dalam kondisi biasa, tulang itu bisa masuk terlipat di antara ruas jari, namun saat sedang siaga, tulang itu menonjol keluar. Panjangnya bisa sampai sepanjang lengan orang dewasa. Nama tulang itu adalah kuku Pancanaka. Selain itu, Bima memiliki senjata gada bernama Rujakpala.
Bima tidak pandai berkata-kata, karena itu ia lebih memilih diam daripada salah kata. Meskipun ia yang paling besar tubuhnya, namun ia tidak pernah membantah Yudistira, Kakak pertamanya. Saat membuka Negeri Amarta, ia menempati wilayah Jodipati.
Dalam lakon Bima Ruci, ia pernah bertemu Dewa Ruci, yang memberinya petuah-petuah bijaksana. Ini merupakan perjalanan ruhani Bima yang luar biasa.
Dalam cerita Mahabarata, ketika pecah perang Baratayuda, ia banyak menumpas para Korawa, termasuk Duryudana. Di mana, ia menghancurkan paha Duryudana dengan kibasan gada Rujakpala miliknya.
Di akhir kehidupannya, ia turut berkelana bersama saudara-saudaranya ke Gunung Mahameru menjadi pertapa.
Karakter Tokoh Wayang Kulit Bima
Nama: BimaNama lain: Werkudara, Bratasena, Bilawa
Karakter: Pendiam, penurut
Senjata: Gada Rujakpala, kuku Pancanaka
Tag :
Cerita Wayang,
Tokoh Wayang
0 Komentar untuk "Tokoh Wayang Kulit: Bima"