Cerita Anak: "Pohon Oak dan Alang-alang" diadaptasi dari Aesop's fables berjudul "The Oak and the Reeds".
Sebuah pohon oak raksasa berdiri dengan gagah di pinggi sebuah sungai. Di mana, di sekitarnya tumbuh pula alang-alang yang melambai-lambai.
Saat ada angin bertiup, pohon oak dengan bangga berdiri tegak dengan ratusan lengannya menunjuk langit. Sementara alang-alang membungkuk rendah terkena hembusan angin.
"Kamu punya alasan untuk mengeluh," kata pohon oak, "Angin sepoi-sepoi pun bisa membuat kalian menundukkan kepala. Sementara aku, oak yang perkasa, tetap berdiri tegak dan kuat!"
"Jangan khawatirkan tentang kami," jawab alang-alang, "Angin tidak merugikan kami. Kami bersujud di hadapan mereka, sehingga membuat kami tidak beristirahat. Kamu, yang bangga dengan kekuatanmu, sejauh ini sanggup melawan kuatnya hembusan mereka. Namun akhir akan tiba."
Ketika alang-alang bicara, badai besar datang dari arah utara. Pohon oak justru berdiri dengan bangga dan berjuang melawan badai. Sementara alang-alang justru makin menunduk rendah. Angin yang marah melipatgandakan kekuatannya. Pohon oak itu pun tumbang. Akarnya patah. Akhirnya pohon oak itu berbaring di antara alang-alang yang menatapnya dengan iba.
-----
Cerita anak ini berpesan supaya bersikap rendah hati, daripada menjadi keras kepala dan dihancurkan.
Sebuah pohon oak raksasa berdiri dengan gagah di pinggi sebuah sungai. Di mana, di sekitarnya tumbuh pula alang-alang yang melambai-lambai.
Saat ada angin bertiup, pohon oak dengan bangga berdiri tegak dengan ratusan lengannya menunjuk langit. Sementara alang-alang membungkuk rendah terkena hembusan angin.
"Kamu punya alasan untuk mengeluh," kata pohon oak, "Angin sepoi-sepoi pun bisa membuat kalian menundukkan kepala. Sementara aku, oak yang perkasa, tetap berdiri tegak dan kuat!"
"Jangan khawatirkan tentang kami," jawab alang-alang, "Angin tidak merugikan kami. Kami bersujud di hadapan mereka, sehingga membuat kami tidak beristirahat. Kamu, yang bangga dengan kekuatanmu, sejauh ini sanggup melawan kuatnya hembusan mereka. Namun akhir akan tiba."
Ketika alang-alang bicara, badai besar datang dari arah utara. Pohon oak justru berdiri dengan bangga dan berjuang melawan badai. Sementara alang-alang justru makin menunduk rendah. Angin yang marah melipatgandakan kekuatannya. Pohon oak itu pun tumbang. Akarnya patah. Akhirnya pohon oak itu berbaring di antara alang-alang yang menatapnya dengan iba.
-----
Cerita anak ini berpesan supaya bersikap rendah hati, daripada menjadi keras kepala dan dihancurkan.
1 Komentar untuk "Cerita Anak: "Pohon Oak dan Alang-alang""
keren nih