365 Cerita Rakyat Indonesia – Akhirnya, Presiden Jokowi dan Wapres JK membentuk Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kembuddikdasmen) sebagai bagian dari Kabinet Kerja. Anies Baswedan, yang terpilih menduduki posisi itu menyatakan bahwa pembentukan ini cuma masalah perbedaan pengelolaan. Di mana, pemerintahan Jokowi – JK ingin memberikan porsi Pendidikan Dasar (Dikdas) lebih besar.
"Dikdas itu perlu mendapat perhatian lebih serius karena di tempat itu, alokasi budget dan lainnya sering timpang. Jadi kita harus lihat Dikdas juga Dikmen lebih serius," ungkap Anies yang 365 Cerita Rakyat Indonesia kutip dari Suara Pembaruan di kediamannya, Minggu (26/10) malam.
Anies terpilih menggantikan Mohammad Nuh. Pembentukan Kembuddikdasmen tidak lepas dari pembelahan yang terjadi di Kemendikbud. Yang kini menjadi dua bagian, yaitu Kembuddikdasmen serta Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi. Hal ini sempat menjadi polemik di masyarakat. Di mana, tim transisi sempat mengadakan diskusi panjang dan komparasi dengan beberapa negara. Namun, lantaran ini keputusan politik, maka harus dijalankan dengan baik.
"Saya bisa bayangkan dalam tema pendidikan, keputusan apa pun ada yang pro dan kontra, semua yang pintar-pintar. Yang pro punya argumen, yang kontra juga," ujarnya.
Anies mengatakan pemisahan Dikti bisa mendorong lebih intensif antara institusi pendidikan dan penelitian.
"Kalau kita lihat, Dikti memiliki peran Tri Dharma yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat. Komponen riset yang lemah di kita, dengan digabung bisa lebih baik," katanya.
Anies mengaku ditunjuk sebagai Menbuddikdasmen secara informal. Presiden Jokowi memanggilnya ke Istana Negara pada Jumat (24/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, bagi Anies, hal itu tidak istimewa sebab keduanya sudah sering berdiskusi soal pendidikan dan kesehatan sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden.
Anies mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung sampai pukul 14.00 WIB itu, Presiden Jokowi sama sekali tidak menyebutkan soal penunjukan menteri.
"Saya bukan orang asing dalam proses (pembentukan kabinet) ini. Saya sebagai deputi tim transisi, terlibat dalam kampanye. Ketika saya ditelpon hari Jumat, Pak Jokowi mau ketemu, saya datang, ngobrol. Sebetulnya tidak mau diundang untuk ngobrol karena sehari-hari kita ketemu," kata Anies sambil tertawa.
Anies tidak menyebutkan secara jelas siapa yang memberitahukannya sebagai menteri. Namun, menurutnya, proses pemberitahuan sebagai menteri tidak hanya dilakukan Presiden Jokowi, tetapi juga Wapres JK.
"Ini sebuah kepercayaan, sebuah amanah, harus dijalankan dengan baik," katanya.
Dia mengatakan tidak pernah meminta kepada Presiden Jokowi untuk menjadikannya menteri, apalagi permintaan khusus sebagai menteri pendidikan. Terkait program, Anies enggan mengungkapkan karena masih menunggu pelantikan kabinet dan arahan dari presiden dari sidang kabinet perdana.
Sumber: Berita8
"Dikdas itu perlu mendapat perhatian lebih serius karena di tempat itu, alokasi budget dan lainnya sering timpang. Jadi kita harus lihat Dikdas juga Dikmen lebih serius," ungkap Anies yang 365 Cerita Rakyat Indonesia kutip dari Suara Pembaruan di kediamannya, Minggu (26/10) malam.
Anies terpilih menggantikan Mohammad Nuh. Pembentukan Kembuddikdasmen tidak lepas dari pembelahan yang terjadi di Kemendikbud. Yang kini menjadi dua bagian, yaitu Kembuddikdasmen serta Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi. Hal ini sempat menjadi polemik di masyarakat. Di mana, tim transisi sempat mengadakan diskusi panjang dan komparasi dengan beberapa negara. Namun, lantaran ini keputusan politik, maka harus dijalankan dengan baik.
"Saya bisa bayangkan dalam tema pendidikan, keputusan apa pun ada yang pro dan kontra, semua yang pintar-pintar. Yang pro punya argumen, yang kontra juga," ujarnya.
Anies mengatakan pemisahan Dikti bisa mendorong lebih intensif antara institusi pendidikan dan penelitian.
"Kalau kita lihat, Dikti memiliki peran Tri Dharma yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat. Komponen riset yang lemah di kita, dengan digabung bisa lebih baik," katanya.
Anies mengaku ditunjuk sebagai Menbuddikdasmen secara informal. Presiden Jokowi memanggilnya ke Istana Negara pada Jumat (24/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, bagi Anies, hal itu tidak istimewa sebab keduanya sudah sering berdiskusi soal pendidikan dan kesehatan sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden.
Anies mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung sampai pukul 14.00 WIB itu, Presiden Jokowi sama sekali tidak menyebutkan soal penunjukan menteri.
"Saya bukan orang asing dalam proses (pembentukan kabinet) ini. Saya sebagai deputi tim transisi, terlibat dalam kampanye. Ketika saya ditelpon hari Jumat, Pak Jokowi mau ketemu, saya datang, ngobrol. Sebetulnya tidak mau diundang untuk ngobrol karena sehari-hari kita ketemu," kata Anies sambil tertawa.
Anies tidak menyebutkan secara jelas siapa yang memberitahukannya sebagai menteri. Namun, menurutnya, proses pemberitahuan sebagai menteri tidak hanya dilakukan Presiden Jokowi, tetapi juga Wapres JK.
"Ini sebuah kepercayaan, sebuah amanah, harus dijalankan dengan baik," katanya.
Dia mengatakan tidak pernah meminta kepada Presiden Jokowi untuk menjadikannya menteri, apalagi permintaan khusus sebagai menteri pendidikan. Terkait program, Anies enggan mengungkapkan karena masih menunggu pelantikan kabinet dan arahan dari presiden dari sidang kabinet perdana.
Sumber: Berita8
Tag :
Berita Pendidikan
0 Komentar untuk "Anies Baswedan: Pendidikan Dasar Itu Perlu Mendapat Perhatian Lebih Serius!"