"Ayah besok mulai puasa ya?" tanya Ilham kepada Ayahnya.
Ayah Ilham mengangguk. "Ya, besok mulai puasa. Kamu belajar puasa ya, Nak."
Ilham terdiam, sepertinya agak ragu-ragu untuk mengiyakan. "Hmmm... Laper nggak ya Yah?" tanya Ilham akhirnya.
"Namanya juga puasa, pasti laperlah. Kan puasa menahan makan, minum, menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa, serta makin meningkatkan ibadah kita," jawab Ayah.
"Nanti Ilham nggak kuat Yah?"
"Karena kamu masih kecil, makanya kamu mulai belajar puasa setengah hari. Tahan makan dan minum sampai tengah hari, terus pas Dzuhur buka. Sehabis itu kamu lanjut puasa lagi sampai Magrib ya."
"Iya deh Yah," sahut Ilham, "Tapi kenapa sih Yah kita harus puasa?"
"Puasa itu banyak manfaatnya. Salah satunya manfaat bagi kesehatan kita sendiri. Selain itu kita bisa makin mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta. Karena puasa di bulan Ramadhan termasuk didalam rukun Islam."
Ilham mengangguk-angguk. Dia mencoba mengerti ucapan Ayahnya. Karena hari masih sore, dia minta izin untuk main sebentar bersama Zaki, Fahri, Rafa, dan teman-teman yang lain.
"Jangan malem-malem pulangnya. Nanti kita shalat Taraweh pertama ya," pesan Ayah. Ilham mengiyakan.
Jatiasih, Bekasi, 22 Mei 2018.
0 Komentar untuk "Puasa Pertamaku"