Leak, Sebuah Mitos Cerita Rakyat Bali

Pada awalnya, saya memahami bahwa Leak itu makhluk kepala berwajah seram dan gigi bertaring serta berbalut kain kotak-kotak hitam putih, yang turun temurun disampaikan secara lisan maupun tulisan sebagai cerita rakyat Bali. Pemahaman saya tidak sepenuhnya keliru, walaupun masih ada kekurang-tepatan.

Dalam situs Merdeka.com, saya menemukan pemahaman baru mengenai Leak, yang ternyata bukan sekadar cerita rakyat Bali semata. Menurut keyakinan masyarakat Bali, Leak merupakan ajaran sastra suci Bali, yang bila diucapkan dengan daya cipta, akan mengubah seseorang menjadi apapun yang ada dalam pikirannya tersebut.

Sebenarnya, tidak ada kata Leak dalam aksara Bali, yang ada adalah 'liya, ak'. Aksara ini bermakna lima aksara (memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu).

Lima aksara tersebut adalah "Si" adalah mencerminkan Tuhan, "Wa" adalah anugerah, "Ya" adalah jiwa, "Na" adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan, dan "Ma" adalah egoisme yang membelenggu jiwa. Kekuatan aksara ini disebut lima api.

Nah, sudah ada gambaran lain bukan tentang Leak? Lalu, bagaimana cerita rakyat Bali menyebutkan asal usul Leak? Kalau teman-teman blogger membaca posting "Cerita Rakyat Indonesia #58: Calon Arang", tentu sedikit banyak telah diungkap tentang asal-usul Leak. 

Selain Leak, dikenal juga Rangda. Bicara soal Leak tentu bicara pula Rangda. Siapakah Rangda itu?

Rangda dipercaya sebagai ratu Leak. Dan lawan Rangda adalah Barong. Kisah pertempuran antara Leak melawan Barong dipercaya tidak akan pernah berakhir. Hal ini diibaratkan pertempuran antara kejahatan melawan kebaikan. Lalu, bagaimana dengan kisah asal-usul Rangda itu sendiri?

Menurut Wikipedia adalah sebagai berikut:
Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari Ratu Mahendradatta yang hidup di Jawa pada abad 11. Ia diasingkan oleh Raja Dharmodayana, karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda, ia membalas dendam dengan membunuh setengah dari kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda.
Nah, mungkin itu ulasan dari Cerita Rakyat kali ini mengenai leak, sebuah mitos cerita rakyat Bali. Semoga artikel ini membantu teman-teman blogger. Mungkin pada artikel ke depan, saya akan mengulas tentang Barong Bali, bukan Barongsai lho.
7 Komentar untuk "Leak, Sebuah Mitos Cerita Rakyat Bali"

Terus terang bang dulu saya mau bikin blog seperti tema punya abang ini yaitu tentang dongeng karena jarang ada blog yang bertemakan cerita-cerita rakyat yang banyak bertebaran diseluruh nusantara ini,jujur saya salut dengan abang yang melestarikan cerita yang hampir terlupakan oleh zaman era internet dan sinetron ini.

@Icah >> Sebetulnya cerita rakyat tidaklah hilang di era internet dan sinetron. Di MNC TV dulu pernah ada beberapa judul cerita rakyat yang sebetulnya kisahnya bagus. Terus di toko buku juga masih banyak judul2 cerita rakyat. Tapi, memang, kisah-kisah seperti ini sudah tergerus oleh zaman. Semoga Bang Icah juga bisa membuat blognya :), biar kita bisa saling dukung. Kabari saya kalau sudah jadi blognya Bang.

Gan, saya juga sangat senang membaca semua postingan dari blog ini. Kalo diizinkan saya juga pengen sekali posting cerita/dongeng seperti ini. Kalo diizinkan bolehkah saya menyalin beberapa cerita di blog ini dan tentunya saya pun akan menyertakan link sumbernya.

makasih banyak kang,aku jadi tahu soal leak bali.

anya wulan
delete

Saya sangat suka cerita rakyat , saya juga ingin posting cerita yang pernah saya baca dari kumpulan buku rakyat

@anya wulan: silakan posting Mbak Anya :)

jadi takut --a , itu beneran ga sih ?

Back To Top