Istilah lebay kini memang sudah menjadi suku kata yang jamak digunakan, baik di kota-kota besar maupun desa. Namun, tahukah, ternyata istilah lebay punya cerita tersendiri yang digolongkan ke dalam cerita rakyat Indonesia. Kisah ini berasalah dari Sumatera Barat. Yap, seperti namanya, Pak Lebai ini memang lebay. Bagaimana kisah lengkapnya? Yuk, baca cerita rakyat Indonesia dari Sumatera Barat ini sama-sama...
***
Di sebuah desa, di tepi sungai di Sumatera Barat, tinggal seorang laki-laki yang sangat baik, bernama Pak Lebai. Orangnya supel sehingga memiliki banyak teman. Suatu hari, Pak Lebai mendapat dua undangan pernikahan pada hari dan jam yang sama. Pak Lebai pun gundah.
Setahunya, jika ia menghadiri undangan di daerah hulu, ia akan mendapat dua buah kepala kerbau. Namun, tiba-tiba, ia juga teringat masakan orang hilir sangatlah sedap, walau jumlahnya tidak sebanyak makanan orang hulu. Hingga di persimpangan antara hulu dan hilir, kebimbangan Pak Lebai belumlah hilang. Ia justru semakin gundah. Sebentar mengayuh ke hulu, sebentar mengayuh ke hilir. Bolak-balik seperti orang linglung.
Hari semakin sore, ketika seorang teman Pak Lebai bertemu dan berkata bahwa ia baru saja menyantap tiga kepala kerbau di hulu. Mendengar hal itu, Pak Lebai sangatlah lapar, tanpa pikir panjang cepat-cepat ia mengayuh sampan hingga hulu. Sayangnya, begitu sampai di hulu makanan telah habis. Cepat-cepat Pak Lebai mengayuh ke hilir. Ternyata, di hilir hal sama pun terjadi, pesata telah usai, bahkan tamu-tamu sudah pulang.
Pak Lebai pulang dengan tangan hampa dan perut yang lapar. Di rumah, ia segera mengajak anjingnya untuk memancing ikan supaya perutnya tidak keroncongan. Namun, begitu berhasil mendapatkan ikan, anjingnya menggondol ikan tersebut. Amsyong dah Pak Lebai. Saat ia menceritakan pengalaman pahitnya, teman-temannya langsung tertawa geli dan menyebutnya Pak Lebai yang Malang.
***
Pesan tersirat dalam cerita rakyat Indonesia adalah mengajarkan kita untuk bersikap tegas, cepat, dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Sehingga, tidak terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Pak Lebai kepada kita. Semoga kita semua mengambil hikmah yang tersirat dalam cerita diatas.
***
Di sebuah desa, di tepi sungai di Sumatera Barat, tinggal seorang laki-laki yang sangat baik, bernama Pak Lebai. Orangnya supel sehingga memiliki banyak teman. Suatu hari, Pak Lebai mendapat dua undangan pernikahan pada hari dan jam yang sama. Pak Lebai pun gundah.
Setahunya, jika ia menghadiri undangan di daerah hulu, ia akan mendapat dua buah kepala kerbau. Namun, tiba-tiba, ia juga teringat masakan orang hilir sangatlah sedap, walau jumlahnya tidak sebanyak makanan orang hulu. Hingga di persimpangan antara hulu dan hilir, kebimbangan Pak Lebai belumlah hilang. Ia justru semakin gundah. Sebentar mengayuh ke hulu, sebentar mengayuh ke hilir. Bolak-balik seperti orang linglung.
Hari semakin sore, ketika seorang teman Pak Lebai bertemu dan berkata bahwa ia baru saja menyantap tiga kepala kerbau di hulu. Mendengar hal itu, Pak Lebai sangatlah lapar, tanpa pikir panjang cepat-cepat ia mengayuh sampan hingga hulu. Sayangnya, begitu sampai di hulu makanan telah habis. Cepat-cepat Pak Lebai mengayuh ke hilir. Ternyata, di hilir hal sama pun terjadi, pesata telah usai, bahkan tamu-tamu sudah pulang.
Pak Lebai pulang dengan tangan hampa dan perut yang lapar. Di rumah, ia segera mengajak anjingnya untuk memancing ikan supaya perutnya tidak keroncongan. Namun, begitu berhasil mendapatkan ikan, anjingnya menggondol ikan tersebut. Amsyong dah Pak Lebai. Saat ia menceritakan pengalaman pahitnya, teman-temannya langsung tertawa geli dan menyebutnya Pak Lebai yang Malang.
***
Pesan tersirat dalam cerita rakyat Indonesia adalah mengajarkan kita untuk bersikap tegas, cepat, dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Sehingga, tidak terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Pak Lebai kepada kita. Semoga kita semua mengambil hikmah yang tersirat dalam cerita diatas.
Tag :
Cerita Rakyat,
Sumatera Barat
0 Komentar untuk "Cerita Rakyat Indonesia #78: Kisah Pak Lebai yang Malang"