Cerita lucu yang saya share kali ini, dicuplik dari sebuah buku cerita humor yang ditulis oleh Noel. Mengisahkan tentang Soeharto yang meminta kembalian dari duit masuk Jalan Tol di Jakarta. Bagaimana kisahnya? Baca saja di…
“Tiga ribu rupiah,” kata penjaga gerbang tol.
Mbak Tutut yang tidak punya uang receh ribuan segera mengeluarkan uang lima puluh ribuan dan menyodorkannya pada si penjaga gerbang.
“Ini, Bu, kembaliannya,” kata penjaga gerbang tol, seraya menyerahkan uang kembalian.
“Sudah… kembaliannya simpan saja buat keluarga Anda saja,” jawab Mbak Tutut.
Seakan mendapat durian runtuh, penjaga tol senang hati betul menerima uang kembalian sebanyak empat puluh tujuh ribu rupiah. Sebelum Mbak Tutut cabut dengan mobilnya, ia mengucapkan rasa terimakasihnya.
Di hari yang sama, selang beberapa jam berikutnya, Mas Tommy lewat gerbang tol yang sama seperti Mbak Tutut. Ini kali, Mas Tommy juga tak punya uang recehan, dan mengeluarkan uang lembaran dua puluh ribuan.
“Ini, Pak, kembaliannya 17 ribu.”
“Sudahlah... ambil sisanya buat sekolah anak Anda,” jawab Mas Tommy.
Tanpa bakbikbuk lagi, penjaga tol dengan cekatan memasukkan uang kembalian itu ke kantongnya dan berterimakasih banyak kepada Mas Tommy.
Selang beberapa jam, Soeharto—ayah dari kedua orang tadi, lewat pula gerbang tol dengan mobil pribadinya. Soeharto mengeluarkan uang lima ribu perak dan menyodorkannya kepada penjaga tol. Tetapi, ditunggu-tunggu uang kembaliannya tak kunjung diberikan oleh si penjaga tol, padahal sudah lima menit berlalu. Bertanyalah Soeharto pada penjaga tol.
“Lho, mana uang kembalian saya?” tanya Soeharto.
“Ah, Bapak, masak uang dua ribu perak saja dikembalikan. Tadi, pas Mbak Tutut dan Mas Tommy lewat sini kembaliannya yang empat puluh tujuh ribu dan tujuh belas ribu diberikan ke saya, masak Bapak yang dua ribu saja minta dikembalikan?”
“Tunggu dulu mas!! Anda tahu siapa Tutut dan Tommy?”
“Terang saja saya tahu, Pak! Itu sih pertanyaan mudah, jelas Mbak Tutut dan Mas Tommy anaknya Bapak, seorang presiden Indonesia.”
“Pinter kamu, tahu mereka anak presiden. Tapi, saya bukan anak presiden, saya cuman anak petani!! Makanya, mana uang kembalian saya??”
Sambil merengut-rengut dikembalikannya juga uang kembalian yang dua ribu perak itu.[]
----------
Cerita lucu ini dicuplik dari buku: Noel, Mati Ketawa Gaya Indonesia, Media Pressindo: 2009, hlm. 84.
Cerita Lucu: Saya Cuma Anak Petani
Pagi-pagi sekali, Mbak Tutut—anaknya Soeharto—lewat di Jalan Tol Jakarta. Meskipun anak presiden, ia tetap berupaya disiplin dengan membayar uang tol.“Tiga ribu rupiah,” kata penjaga gerbang tol.
Mbak Tutut yang tidak punya uang receh ribuan segera mengeluarkan uang lima puluh ribuan dan menyodorkannya pada si penjaga gerbang.
“Ini, Bu, kembaliannya,” kata penjaga gerbang tol, seraya menyerahkan uang kembalian.
“Sudah… kembaliannya simpan saja buat keluarga Anda saja,” jawab Mbak Tutut.
Seakan mendapat durian runtuh, penjaga tol senang hati betul menerima uang kembalian sebanyak empat puluh tujuh ribu rupiah. Sebelum Mbak Tutut cabut dengan mobilnya, ia mengucapkan rasa terimakasihnya.
Di hari yang sama, selang beberapa jam berikutnya, Mas Tommy lewat gerbang tol yang sama seperti Mbak Tutut. Ini kali, Mas Tommy juga tak punya uang recehan, dan mengeluarkan uang lembaran dua puluh ribuan.
“Ini, Pak, kembaliannya 17 ribu.”
“Sudahlah... ambil sisanya buat sekolah anak Anda,” jawab Mas Tommy.
Tanpa bakbikbuk lagi, penjaga tol dengan cekatan memasukkan uang kembalian itu ke kantongnya dan berterimakasih banyak kepada Mas Tommy.
Selang beberapa jam, Soeharto—ayah dari kedua orang tadi, lewat pula gerbang tol dengan mobil pribadinya. Soeharto mengeluarkan uang lima ribu perak dan menyodorkannya kepada penjaga tol. Tetapi, ditunggu-tunggu uang kembaliannya tak kunjung diberikan oleh si penjaga tol, padahal sudah lima menit berlalu. Bertanyalah Soeharto pada penjaga tol.
“Lho, mana uang kembalian saya?” tanya Soeharto.
“Ah, Bapak, masak uang dua ribu perak saja dikembalikan. Tadi, pas Mbak Tutut dan Mas Tommy lewat sini kembaliannya yang empat puluh tujuh ribu dan tujuh belas ribu diberikan ke saya, masak Bapak yang dua ribu saja minta dikembalikan?”
“Tunggu dulu mas!! Anda tahu siapa Tutut dan Tommy?”
“Terang saja saya tahu, Pak! Itu sih pertanyaan mudah, jelas Mbak Tutut dan Mas Tommy anaknya Bapak, seorang presiden Indonesia.”
“Pinter kamu, tahu mereka anak presiden. Tapi, saya bukan anak presiden, saya cuman anak petani!! Makanya, mana uang kembalian saya??”
Sambil merengut-rengut dikembalikannya juga uang kembalian yang dua ribu perak itu.[]
----------
Cerita lucu ini dicuplik dari buku: Noel, Mati Ketawa Gaya Indonesia, Media Pressindo: 2009, hlm. 84.
Tag :
Cerita Lucu
2 Komentar untuk "Cerita Lucu: Saya Cuma Anak Petani"
Blogwalking bro, bgus cerita2nya. visit jg ya. SERANIK | Serba Aneh dan Unik
Terima kasih sudah berbagi informasi menarik dan bermanfaatnya
Tetap semangat untuk share info yang lainnya!!!!