Cerita dongeng ini diambil dari Aesop's fables yang bertajuk "The City Mouse and The Country Mouse".
Seekor tikus kampung mengundang sepupunya yang tinggal di kota untuk mengunjunginya. Ketika datang, tikus kota kecewa dengan makanan yang jarang - tidak lebih dari beberapa biji jagung dan buah kering.
Jadi, tikus kota mengundang tikus kampung untuk datang ke tempatnya. "Sepupuku yang miskin," kata tikus kota, "Kamu kan nggak punya apapun untuk dimakan. Aku percaya kalau seekor semut bisa makan jauh lebih baik dari ini. Silakan datang ke tempatku, dan akan kubuat pesta makanan, dimana kamu bisa mengambil makanan sesuka hati."
Tikus kampung pun pergi ke kota untuk ikut tikus kota sepupunya itu. Tikus kampung tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia belum pernah melihat begitu banyak makanan dalam satu tempat - roti, keju, buah, sereal, dan biji-bijian dari segala macam makanan berserakan dalam porsi yang banyak.
Kedua tikus duduk bersama untuk menikmati makanan. Tapi, belum sempat mereka menggigit, kucing mendekat dan merusak pesta makan tersebut. Kedua tikus itu berlari sembunyi hingga kondisi aman. Ketika kondisi sudah aman dari si kucing, kedua tikus itu kembali lagi ke tempatnya. Namun, di sana sudah ada tikus lainnya yang mengusir mereka pergi.
Tikus kampung berkata, "Selamat tinggal. Kamu memang tinggal di kota dengan limpahan makanan. Tapi, aku lebih suka rumahku. Di mana, aku bisa menikmati makan malam dengan tenang."
-----
Pesan cerita dongeng ini adalah hidup sederhana dengan damai dan tenang itu jauh lebih baik daripada hidup dengan kekayaan yang banyak tapi dengan bahaya dan perselisihan.
Seekor tikus kampung mengundang sepupunya yang tinggal di kota untuk mengunjunginya. Ketika datang, tikus kota kecewa dengan makanan yang jarang - tidak lebih dari beberapa biji jagung dan buah kering.
Jadi, tikus kota mengundang tikus kampung untuk datang ke tempatnya. "Sepupuku yang miskin," kata tikus kota, "Kamu kan nggak punya apapun untuk dimakan. Aku percaya kalau seekor semut bisa makan jauh lebih baik dari ini. Silakan datang ke tempatku, dan akan kubuat pesta makanan, dimana kamu bisa mengambil makanan sesuka hati."
Tikus kampung pun pergi ke kota untuk ikut tikus kota sepupunya itu. Tikus kampung tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia belum pernah melihat begitu banyak makanan dalam satu tempat - roti, keju, buah, sereal, dan biji-bijian dari segala macam makanan berserakan dalam porsi yang banyak.
Kedua tikus duduk bersama untuk menikmati makanan. Tapi, belum sempat mereka menggigit, kucing mendekat dan merusak pesta makan tersebut. Kedua tikus itu berlari sembunyi hingga kondisi aman. Ketika kondisi sudah aman dari si kucing, kedua tikus itu kembali lagi ke tempatnya. Namun, di sana sudah ada tikus lainnya yang mengusir mereka pergi.
Tikus kampung berkata, "Selamat tinggal. Kamu memang tinggal di kota dengan limpahan makanan. Tapi, aku lebih suka rumahku. Di mana, aku bisa menikmati makan malam dengan tenang."
-----
Pesan cerita dongeng ini adalah hidup sederhana dengan damai dan tenang itu jauh lebih baik daripada hidup dengan kekayaan yang banyak tapi dengan bahaya dan perselisihan.
0 Komentar untuk "Cerita Dongeng: "Tikus Kampung dan Tikus Kota""