Cerita dongeng dua parkit pemalas

Ada dua burung parkit bersaudara. Anggini dan Anggana namanya.

Sejak ditinggal kedua ayah dan ibu pergi, Anggini dan Anggana menjadi sangat pemalas. Mereka pergi mencari makan saat pagi dan pulang ke sarang begitu petang menjelang. Begitu kegiatan mereka sehari-hari.

Ilustrasi cerita dongeng dua parkit pemalas.

Sarang yang mereka tinggali berlubang. Tapi tak satu pun dari mereka berpikir memperbaikinya. Mereka terlalu lelah dan malas. Sehingga saling menggantungkan perbaikan sarang pada temannya.

“Ah nanti juga diperbaiki Anggini,” begitu pikir Anggana tiap kali melihat lubang di sarang.

Sedangkan Anggini juga memikirkan hal yang sama. “Anggana jauh lebih cekatan ketimbang aku. Dia pasti akan memperbaikinya segera,” gumamnya.

Baca juga Cerita Dongeng Pelatuk Pemalas.

Di negeri dongeng, musim dingin pun tiba. Semua hewan berhibernasi atau bermigrasi ke wilayah yang lebih hangat, kecuali hewan yang ditakdirkan beraktivitas di segala musim.

Kedua burung parkit pemalas itu tidak mau bermigrasi. Mereka ingin tetap tinggal di sarang saja sampai musim dingin berganti.

Karena sarang mereka berlubang, angin dingin berembus masuk ke dalam. Sarang mereka yang hangat menjadi dingin.

Anggini dan Anggana tetap malas memperbaikinya. Mereka masih saling menggantungkan diri satu sama lainnya. Tak kuasa menahan rasa dingin itu, mereka mati kedinginan.
Tag : Dongeng
0 Komentar untuk "Cerita dongeng dua parkit pemalas"

Back To Top