Cerita dongeng penyesalan burung hitam

Seekor burung hitam hinggap di salah satu ranting pohon yang berdiri tegap di depan rumah petani. Dia melihat rumah petani penuh dengan gabah-gabah kering. Tentunya akan mengenyangkan perutnya yang tengah keroncongan. Seharian itu dia belum makan.

Burung hitam pun terbang mendekat ke gabah-gabah kering, berharap bisa memakan gabah. Sayangnya, baru dia mendarat, petani keluar dari dalam rumahnya. Melihat burung hitam, petani langsung mengusirnya. Segera burung hitam terbang, dan hinggap di pohon depan rumah petani lagi.

Dari kejauhan burung hitam melihat petani memberi makan burung-burung putih peliharaannya. Burung hitam bEmiat ingin bergabung. Setidaknya dia tidak begitu takut berhadapan sesama burung.

Burung hitam pun terbang dan mendarat di kandang burung-burung putih. “Hei, siapa kamu?” salah satu burung putih bertanya.

“Aku burung hitam. Aku ingin meminta sedikit makanan darimu,” kata burung hitam.

“Pergilah! Tak ada apapun untukmu. Ini makanan untuk kami dari petani pemilik kami,” burung putih lainnya mengusir burung hitam.

Burung hitam pun pergi.

Saat terbang, dia melihat sekaleng cat putih teronggok. Tanpa pikir panjang burung hitam segera menceburkan dirinya ke dalam cat. Seluruh bulunya menjadi putih.

Burung putih kembali ke kandang burung putih. Tak ada yang mencurigainya. Burung hitam yang telah menjadi “burung putih” pun makan dengan lahap tanpa gangguan.

Setelah selesai, dia ikut nimbrung dengan gerombolan burung putih. Namun suaranya yang parau membuat burung-burung putih menyadari kalau "burung putih" itu adalah burung hitam. Mereka mengusirnya.

Burung hitam tak peduli, toh dirinya sudah kenyang. Dia kembali menuju sarangnya dimana teman-temannya yang berwarna hitam juga telah menunggu.

Alangkah terkejutnya dia ketika teman-temannya malah mengusirnya. “Hai teman ini aku, teman kalian,” kata si burung hitam yang bulunya masih berwarna putih.

“Hahaha, bagaimana mungkin kamu mengaku sebagai teman kami. Bulumu saja putih. Jangan bohongi kami, pergilah!” tukas salah satu burung hitam.


Burung hitam yang bulunya masih berwarna putih pergi tak tentu arah. Dia menyesal mengubah dirinya menjadi putih hanya untuk memenuhi nafsunya saja.
Tag : Dongeng
0 Komentar untuk "Cerita dongeng penyesalan burung hitam"

Back To Top