Cerpen terbaru Zona Nol part 8 – ayah Amanda selamat, niat Matt terbongkar!

Sebelumnya, kamu bisa membaca cerpen Zona Nol part 7. Gerald, Amanda, dan Matt berhasil menuju Windsville dengan tenang. Di tempat ini, mereka berhasil menemukan ayah Amanda dalam keadaan selamat. Namun, keterkejutan terjadi di sini, dimana niat asli Matt terbongkar!

Ilustrasi Zona Nol
Ilustrasi Zona Nol.

Sedan empat pintu bergerak perlahan masuk ke halaman parkir di depan rumah ayah Amanda. Mereka berempat memandang ke luar jendela ke rumah bata merah. Seperti rumah-rumah lainnya di pinggir jalan, semua lampu mati, baik di dalam maupun di luar.

Tetapi, tidak seperti beberapa rumah lainnya, pintunya belum ditendang dan jendelanya masih utuh. Itu pertanda baik.

Amanda melepaskan sabuk pengamannya, lalu mengambil pistol dari dasbor mobil. “Tetaplah disini. Aku akan segera kembali,” katanya, langsung bergegas keluar dari mobil.

Matt yang tidak mengindahkan perintah Amanda ikut keluar dari dalam mobil. Diikuti oleh Gerald dan adiknya.

“Tidak ada mobil di jalan masuk,” kata Matt setengah berteriak.

“Itu tidak berarti apa-apa. Dan, oh, tutup mulutmu anak baru!” cetus Amanda, lalu bergerak ke depan.  Sementara ketiganya tetap berdiam di jalan masuk.

“Aku lapar,” erang Cindy pelan, menarik-narik kemeja Gerald. “Di mana ibu?”

“Diam dulu,” sahut Gerald. Dia mengarahkan pandangan kedua arah di jalan untuk melihat apakah ada perusuh yang mendekat. Tidak ada seorang pun. Dia kemudian menggenggam tangan Cindy. “Kita akan segera mendapatkan makanan, oke? Tunggulah sebentar,” Gerald memberi harapan.

Jawaban itu memuaskan Cindy untuk saat ini. Hal itu cukup melegakan Gerald, meskipun ada satu kegamangan di hatinya tentang bagaimana cara memberitahu Cindy mengenai orangtuanya. Tampaknya, dia termasuk tipe orang yang tidak tahu harus menjelaskan dengan cara apa soal kepergian ayah dan ibu untuk selamanya kepada anak berumur sembilan tahun.

Ketika Amanda sampai di teras, pintu depan terbuka dan seorang lelaki berkepala botak berdiri di ambang pintu. Punggungnya membungkuk, menyandarkan sebagian besar beratnya pada tongkat di tangan kirinya. Ngomong-ngomong, mata Amanda bersinar, berkilau karena air mata. Gerald tahu pria itu adalah ayah Amanda.

“Oh, thanks God!” tutur Amanda sebelum memeluk ayahnya dengan erat.

Orang tua itu sama emosionalnya. “Kamu tidak apa-apa?” tanyanya, “Aku sangat mengkhawatirkanmu.”

Matt mendengus dan memutar matanya. Gerald menilai hal itu tidak sopan, tetapi dia memilih untuk menyimpannya sendiri.

Amanda melepaskan dekapannya dan menghapus air mata dari matanya. Dia melangkah ke teras, gemetar dalam langkahnya. Amanda membimbingnya ke jalan setapak.

“Apakah ayah baik-baik saja? Apakah ada yang datang menyakitimu?” Amanda bertanya lagi.

“Ya, segerombolan orang datang ke rumah,” sahut ayah Amanda, “Aku menakuti mereka dengan senapan. Letusan dari moncong senapanku membuat mereka kocar-kacir seperti kecoak. Namun, tak lama, mereka kembali lagi, lalu mengambil mobil.”

“Tidak apa-apa ayah, aku di sini sekarang. Kau aman sekarang!”

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan di kejauhan. Suara tembakan itu terdengar seperti senapan serbu, sangat cepat... treet... treet... treet...

Sontak mereka berlima kaget, dan mencoba mencari tahu arahnya. Ayah Amanda limbung dan jatuh, tongkatnya terpental ke samping.

Usai suara tembakan itu tak ada seorang pun yang terlihat. Mereka yakin jika tembakan itu dilancarkan beberapa blok dari rumah ayah Amanda.

Amanda menyerahkan pistolnya kepada Gerald. Dia kembali ke teras untuk melihat keadaan ayahnya. Gerald yang melihat Amanda berusaha membangunkan sang ayah memutuskan menyerahkan pistol itu kepada Matt. “Pegang ini, Matt,” katanya, lalu menghambur ke arah Amanda untuk membantu Amanda membangunkan sang ayah.

Namun, ketika membalikkan tubuh, Gerald dan Amanda terkejut. Dia melihat Matt mencengkeram kerah belakang baju Cindy, dan mengarahkan moncong pistol persis di pelipis kanannya.

Apa yang terjadi pada Cindy? Apakah Gerald dan Amanda berhasil menyelamatkannya? Atau bahkan Matt justru berhasil membunuhnya dan melarikan diri? Baca kelanjutan kisahnya pada cerpen Zona Nol part 9.[]
Tag : Cerpen
0 Komentar untuk "Cerpen terbaru Zona Nol part 8 – ayah Amanda selamat, niat Matt terbongkar!"

Back To Top