Embun merengek. Minta dibelikan ikan hias. Katanya dia mau pelihara ikan seperti Pertiwi.
"Nanti nggak dirawat?" tanya Papi.
"Aku rawatin," janji Embun.
"Emang kamu tauk cara merawat ikan hias?" Mami ikutan nimbrung.
Embun menggeleng. Tanda tidak tahu.
"Terus nanti siapa yang ganti airnya?" Mami bertanya lagi.
"Ayahlah. Aku mana bisa mindahin ikan?" sahut Embun dengan nada suara ceria.
Papi-Mami merasa apa yang Embun katakan ada benarnya. Meskipun sudah cas-cis-cus ngomong, Embun tetap gadis cilik berusia lima tahun.
***
Papi mengajak Embun pergi ke toko ikan. Embun senang. Dia bisa melihat beraneka macam ikan hias.
"Hiii... Pi, itu ada buaya," pekik Embun menunjuk ikan hitam besar panjang di dalam kolam bak biru.
Papi menoleh ke arah kolam yang ditunjuk Embun, lalu berkomentar, "Oh itu bukan buaya, itu ikan Araipama. Bentuk moncongnya emang mirip buaya."
"Kalo kamu nakal, nanti Papi cemplungin di kolam ini biar dimakan ikan Araipama," kata Papi menggoda Embun.
"Aaa... Papi."
Papi nyengir melihat Embun merajuk manja. "Terus kamu mau pilih ikan apa?"
Embun berkeliling dari satu akuarium ke akuarium. Ada banyak sekali ikan hias yang ada di toko ikan tersebut. Ada ikan Mas Koki, Louhan, Guppy, Platy, Cupang, dan lain-lainnya. Embun sampai bingung memilihnya.
Tapi tak begitu lama, dia memutuskan untuk memilih ikan Platy. Ikan ini warnanya merah orange.
"Aku mau ikan ini," kata Embun.
Penjaga toko mengambil satu kantong plastik es berukuran sedang. Dia menangkap sepuluh ekor ikan Platy dari akuarium. Dan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang sudah diberi air.
Papi juga tak lupa membeli makanan ikan Platy ini.
Embun senang sudah dibelikan ikan hias. Dia akan memberitahu Pertiwi bahwa dia juga sudah punya ikan.
"Dirawat ya," pesan Papi.
"Iya, Pi," sahut Embun dengan wajah ceria.
0 Komentar untuk "Embun Beli Ikan Platy"