Cerita Rakyat Indonesia #7 - Candra Kirana Jadi Keong Mas

Tersebutlah pada masa lalu, seorang raja Kerajaan Daha bernama Raja Kertamarta. Beliau memiliki dua orang putri bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana yang sama-sama belum menikah.
Namun, Candra Kirana telah memiliki seorang tunangan bernama Raden Inu Kertapati, putra mahkota Kerajaan Kahuripan. Sementara, Galuh Ajeng belum memiliki seorang pendamping. Hal ini karena dia diam-diam menyukai Raden Inu Kertapati. Akibatnya, dia pun iri pada Candra Kirana.

Iri hati ini sampai membuatnya tega mendatangi nenek sihir guna mengutuk Candra Kirana. Dia juga memfitnah Candra Kirana, membuat gadis malang itu terusir dari istana. Ketika Candra Kirana berjalan menyusuri pantai, si nenek sihir muncul. Kemudian, menyihirnya menjadi seekor keong emas dan membuangnya ke laut. Tapi, sihir itu akan sirna apabila keong emas berjumpa dengan tunangannya.

Suatu hari, seorang nenek menjala ikan-ikan laut tanpa sengaja menemukan keong mas di jalanya. Keong Emas dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan. Keesokan hari, si nenek berniat mencari lagi ikan di laut, tetapi tak seekor pun didapat. Dia pulang dengan hati sedih. Tapi, sesampainya di gubuk, ia terkejut karena tersaji berbagai macam masakan enak. Si nenek pun bertanya-tanya, "Siapa gerangan pengirim masakan ini?"

Hal yang sama terjadi berulang-ulang selama beberapa hari kemudian. Tentu si nenek penasaran.
Besoknya, si nenek pura-pura pergi melaut. Padahal, yang sesungguhnya adalah dia mengintip apa yang tengah terjadi. Ternyata keong emas berubah menjadi gadis cantik. Dengan cekatan dia meracik dan menyajikan masakan untuk si nenek.

Si nenek yang mengintip dari balik pintu segera masuk, kemudian menegurnya.

"Hai, siapa gerangankah kau putri cantik?"

Gadis itu alias si keong mas terkejut melihat kedatangan si nenek. Namun, setelah menguasai dirinya, dia menjawab, "Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku."

Setelah berkata demikian, Candra Kirana berubah kembali menjadi keong emas. Si nenek itu tertegun melihat apa yang disaksikannya.

***

Raden Inu Kertapati tak diam saja mengetahui Candra Kirana menghilang. Dia mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihir yang mengetahui hal tersebut, segera mengubah dirinya menjadi gagak. Hal itu dilakukan untuk mencelakai Raden Inu Kertapati dengan cara memberikan arah yang salah. Di perjalanan Raden Inu bertemu seorang kakek kelaparan, lalu diberinya kakek itu makan. Ternyata si kakek adalah orang sakti yang baik. Dia menolong Raden Inu dari pengaruh burung gagak jadi-jadian itu. Sang kakek sakti memberitahu Raden Inu di mana Candra Kirana berada. Raden Inu harus pergi ke desa Dadapan.

Setelah berjalan selama berhari-hari, akhirnya Raden Inu sampai di desa Dadapan. Dia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya habis. Tapi, dia sangat terkejut, karena dari balik jendela tampak tunangannya sedang memasak. Maka, bertemulah mereka.

Sihir dari si nenek sihir sirna karena perjumpaan dengan Raden Inu. Pada saat itu nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden Inu pada si nenek. Raden Inu kemudian memboyong tunangannya ke istana. Candra Kirana menceritakan semua perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.

Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng divonis mendapat hukuman setimpal. Karena takut Galuh Ajeng melarikan diri ke hutan. Sayang, ia terperosok dan jatuh ke dalam jurang.

Pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati berlangsung. Mereka memboyong nenek pemilik gubuk yang baik hati itu ke istana. Mereka semua hidup bahagia. [CJ]
1 Komentar untuk "Cerita Rakyat Indonesia #7 - Candra Kirana Jadi Keong Mas"

Back To Top